Saturday, November 12, 2016

Kabar papi: papi mendengar lho



Selamat malam orang-orang baik.
Saya baru saja berdoa bareng papi, dan menemaninya sembari menggenggam tangannya dan duduk di samping ranjangnya hingga ia tertidur.

Banyak yang bertanya, gimana keadaan papiku sekarang. Dan setiap kali itu juga bingung menjawabnya. Begini akan saya uraikan...

Papi sudah bisa membuka matanya, sudah sejak di High Care Unit di rumah sakit. saya ingat pas jam besuk, menjenguk papi dan beliau buka mata kirinya. saya senang sekali, dan langsung bertanya ke perawat yang kebetulan saat itu sedang memberikan obat. "Apakah papi saya ini sudah sadar Mas?" lalu perawat laki-laki itu menjawab, "belum mba. ini refleks saja." sebelumnya saya pikir orang koma begitu buka mata berarti dia sadar. ternyata bukan.

long story short, sejak dipindahkan ke ruang perawatan, papi semakin sering buka mata, hingga sekarang pulang ke rumah, sudah ada pola bangun tidur.

Sekarang, papi tidur dan bangun tidur sesuai pola ketika beliau sehat. namun memang kadang belum teratur. kadang hingga jam 1 pagi belum tidur, hanya melek saja dan tidurnya mulai jam 5 pagi hingga jam 10 pagi.

Sekarang, papi kalau dipanggil sudah lebih 'responsif'. artinya, beliau sudah mulai peka dan bisa nengok ke sumber suara. papi lebih suka menghadap ke kanan dibandingkan ke kiri. oleh sebab itu, saya sering ajak papi latihan supaya kepalanya bisa menghadap ke kiri juga.

kalau kita panggil dari sisi kanan (dimana beliau lebih sering hadap kanan), pasti bisa ikutin suara yang manggil. saya setiap hari selalu ajak papi ngobrol dari sisi kanan dan kiri, namun papi lebih cepat menatap mata saya dari sisi kanan. Kalau dari sisi kiri, masih butuh perjuangan.

Sekarang, papi sudah mulai bisa ikutin aba-aba. sudah 2 mingguan ini saya latih papi agar bisa tengok ke kiri sering-sering. seminggu pertama, beliau menunjukan progres yang luar biasa. saya biasanya komunikasikan dulu dengan papi apa target kita minggu ini. misalnya, minggu ini targetnya papi bisa sering tengok ke kiri, lalu setiap hari dari hari pertama hingga hari ke tujuh, saya akan ulang-ulang ingetin papi kalau kita punya target 7 hari dan ini sudah hari ke berapa. Senangnya saya, karena dari hari ke hari papi nengok kirinya makin semangat. dan di hari ke 7, tanpa perlu di komandoin, papi sudah bisa nengok ke kiri jauh sekali. hingga pipinya nempel ke bantal :)

Nah, progres latihannya fluktuatif. kadang oke luar biasa, kadang biasa saja. seperti beliau pas ngajarin saya nyetir mobil mungkin ya, yang gak seminggu langsung bisa bawa mobil. ada hari-hari dimana papi tetap gak mau nengok ke kiri walaupun sudah di bujuk, atau progres nengok ke kirinya tidak sebagus hari-hari sebelumnya.

belakangan ini, saya coba cara baru yaitu dengan ngomong hati ke hati dengan papi. biasanya begini kalimat yang selalu saya ucapkan tiap malam. "papi, mau sembuh kan? ayo semangat. kita udah kasih papi obat terbaik, vitamin, makanan, minuman terbaik. tapi yang paling penting adalah semangat papi. papi harus selalu berfikiran positif. kalau papi mau sembuh, papi pasti akan sembuh."

dan saya sangat yakin bahwa papi mendengar. bagaimana kok bisa yakin?

tiap pagi sebelm ke kantor dan malam  sebelum tidur selalu saya sempatkan untuk berdoa bersama papi. saya buka pagar ranjangnya dan duduk di sebelahnya dari sisi kirinya (yang beliau tidak suka tengokin kepalanya). saya genggam tangannya dan ngomong perlahan, "papi, berdoa yuk. kalau mau ikut berdoa, coba dong liat ke sini." papi selalu lebih suka lihat ke kanan, namun tiap saya bilang begitu, papi langsung lihat ke kiri meskipun pelan-pelan. biasa kalimat tersebut saya ulang hingga 3x untuk mengkonfirmasi bahwa beliau mengikuti ucapan saya, dan benar papi selalu tengok ke kiri sebagai tanda bahwa beliau mau ikut berdoa. dan begitulah biasanya kami berdoa bersama.

belakangan ini, saya sering melatih papi hal-hal kecil. saya selalu memintanya untuk fokus dan mencari dimana suara orang yang mengajaknya berbicara. saya minta papi mencoba melihat mata lawan bicaranya. kebetulan atau tidak, kalau diajak bicara dari sisi kanan badannya, papi akan cepat "menemukan" sumber suara dan melihat mata orang yang bicara dengannya. namun kalau dari sisi kiri masih butuh banyak sekali latihan.

saya yakin papi mendengar. yakin sekali.

Belakangan ini papi saya susah tidur. dan sering keringat dingin meski gula darah dan tensinya normal. lalu barusan saya coba teknik baru yaitu setelah berdoa malam, saya tidak langsung keluar dari kamarnya melainkan menemaninya dengan menggenggam tangannya hingga papi tidur. awalnya setiap 10 menit papi bangun karena mau batuk tapi tidak bisa sehingga suster homecare kita perlu suctiin. saya tunggui hingga 1 jam sampai beliau pulas, biasa kalau pulas, bola matanya tidak bergerak-gerak saat tidur.


mungkin itulah yang orang katakan mengenai merawat orang yang terkena stroke seperti merawat bayi. Hehehe. Namun percayalah, saya menikmati proses ini. Melihat perkembangan sedikit demi sedikit sudah sangat bersyukur. dari yang awalnya papi belum bisa buka mata, tidak jelas apakah beliau mendengar atau tidak, tidak ada siklus tidur-bangun, tidak ada gerakan tangan... hingga sekarang sudah bisa buka mata biasa, ada siklus tidur-bangun, mendengar kita, bisa batuk kenceng sendiri (di saat-saat tertentu pas lagi bisa), kalau didudukin di kursi roda, kepalanya ditegakin dan bisa nahan ngga langsung senderan ke bantal kepala. diminta nunjukin kalau beliau denger juga sudah semakin bisa.

setiap harinya tak luput saya bersyukur atas perkembangan papi, dan atas banyaknya orang-orang baik yang selalu saja menolong kami dan mendukung keluarga kami. semoga saya dimampukan untuk membalas kebaikan-kebaikan itu, atau bisa sebaik mereka kepada orang lain.

dan setiap saya mengatakan ini, papi akan diam (dari kegelisahannya) dan terlihat seakan-akan mendengarkan...
"papi, ini kepala dan badan papi siapa yang bisa gerakin? papi kan. papi punya tenaga kok, kan makan, minum susu, jus, obat, vitamin... papi tau kan semua itu nanti jadi energi buat tubuh papi? jadi papi tuh sebenernya ada tenaganya buat batuk, buat gerakin kepala ke kiri, gerakin tangan. papi cuma perlu aktifin itu tenaga dengan cara yakin. semangat ya papi. cita-cita kita masih banyak yang belum tercapai. papi belum punya cucu, belum nikahin aku, belum lihat dede wisuda. kalo papi yakin papi sembuh, papi pasti sembuh."

tiap hari selalu saya katakan hal-hal ini. dan sepertinya beliau mendengarkan.

lastly, happy (belated) father's day papi. kita berjuang bersama ya.

2 comments:

  1. Sayang bgt ya sm papi nya :) semoga cepet pulih sepenuhnya ya.

    ReplyDelete